Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala
bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat,
peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran
masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan
pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah
sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan vokasional yang hanya berdasarkan
keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak pada penguasaan
iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari
penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif dan promotif tanpa
meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif. Kondisi ini menuntut upaya
kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses
ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan
proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga
antisipasi organisasi profesi (PPNI).
1. Pengembangan dan
Penataan Pendidikan Keperawatan
Meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah
memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang,
terutama penataan sistem pendidikan keperawatan.
Oleh
karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan
wawasan keilmuan, orientasi pendidikan, dan kerangka konsep pendidikan.
a)
Wawasan Keilmuan
Pada
tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999,
merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat
dilihat dengan adanya:
• Mata
Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama dan Pancasila.
•
Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi.
• Mata
Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II.
Demikian
juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya
kurikulum Ners pada tahun 1998. Sementara itu, di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2 Keperawatan untuk Studi
Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas. Dan
selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperawatan Jiwa dan Keperawatan Medikal Bedah.
Dapat
disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada
profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan.
b)
Orientasi Pendidikan
Pendidkan
keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan
dan teknologi. Artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan
tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan
segala ilmu yang memungkinkan penguasaan iptek.
c)
Kerangka Konsep
Berpikir
ilmiah pembiasaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif, pendidikan
di lingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan
karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan.
2. Perkembangan
Pelayanan Keperawatan
Perubahan
adat pelayanan dari vokasional menjadi perawat dengan fokus asuhan keperawatan
dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kreatif dan
rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia
dibidang keperawatan. Sehingga pada pelaksaan pemberian sumber keperawatan
dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif, serta berkualitas.
Selanjtunya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prektis keperawatan
profesional, seperti :
Ø
Praktik keperawatan di rumah sakit kesehatan.
Ø
Praktik keperawatan di rumah (home caffe).
Ø
Praktik keperawatan berkelompok (nursing home).
Ø Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui
keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000, yang kemudian di revisi menjadi
Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar